Munajat
ini adalah munajat Imam Ali bin Abi Thalib (sa) di bulan Sya’ban. Dianjurkan untuk
dibaca selama di bulan Sya’ban. Terjemahannya, antara lain:
Dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah
sampaikan salawat kepada Rasulullah dan Keluarganya
Dengarlah doaku,
ketika aku berdoa pada-Mu
Dengarlah
seruanku, ketika aku menyeru-Mu
Hampiri daku,
ketika aku memanggil-Mu
Aku telah lari
menuju-Mu
berhenti di hadapan-Mu
bersimpuh pada-Mu,
berserah diri pada-Mu
mengharapkan
pahalaku dari hadirat-Mu
Engkau ketahui apa yang ada dalam diriku
Engkau kenali
segala keperluanku
Engkau arif akan
apa yang tergetar dalam hatiku
Tak tersembunyi
bagi-Mu urusan kepulangan dan kembaliku
dan apa yang
ingin aku ungkapkan semuanya dari mulutku
dan aku ucapkan
dengan keinginanku dan mengharapkannya untuk hari akhirku.
Sudah berlaku
ketentuan-Mu padaku duhai Junjunganku
apa yang terjadi padaku sampai akhir umurku
baik yang tersembunyi
maupun yang tampak padaku;
di tangan-Mu bukan di tangan selain-Mu
kelebihanku dan
kekuranganku, manfaatku dan madaratku.
Tuhanku, jika
sekiranya Engkau menahan rezekiku, maka siapa lagi yang akan memberikan rizki
padaku. Jika Engkau mengabaikan aku maka siapa lagi yang akan membelaku.
Tuhanku, aku berlindung
kepada-Mu dari marah-Mu dan terlepasnya murka-Mu
Tuhanku, jika aku
tidak layak memperoleh kasih-Mu, Engkau sangat layak untuk memberikan anugrah
kepadaku dengan keluasan karunia-Mu
Tuhanku, seakan
diriku telah tersungkur di hadapan-Mu
dan sebaik-baiknyakepasrahaku
padaMu telah menaungi aku
lalu Engkau
berkata apa yang layak Engkau katakan dan Kau liputi aku dengan ampunan-Mu
Tuhanku, jika
Engkau ampuni aku siapa lagi yang lebih pantas melakukannya salain-Mu Jika
sekiranya ajalku sudah dekat, tetapi amalku tidak mendekatkanku kepadaMu
maka telah aku
jadikan pengakuan dosa ini sebagai wasilahku kepada-Mu
Tuhanku, aku
telah berbuat zalim dalam memandang diriku
Celaka sudah
diriku, jika saja Engkau tidak mengampuninya
Tuhanku, tidak
henti-hentinya kebaikan-Mu mengalir padaku hari-hari hidupku,
maka jangan
putuskan kebaikan-Mu padaku pada hari kematianku
Tuhanku,
bagaimana mungkin aku berputus asa pada pandangan baikku kepada-Mu
setelah
kematianku
padahal Engkau tidak memberikan kepadaku selain
yang indah saja dalam hidupku
Tuhanku,
perlakukanlah aku apa yang Engkau layak melakukannya
Kembalilah padaku
dengan karunia-Mu yang Kauberikan kepada pendosa yang sudah dipenuhi
kebodohannya
Tuhanku, jika
telah Kaututupi dosa-dosaku di dunia
padahal aku sangat memerlukan penutupan pada hari akhirat
nanti
karena Engkau tidak menampakkannya di hadapan orang-orang
yang saleh
maka jangan mempermalukan aku pada hari kiamat di hadapan
para saksi
Tuhanku, anugrah-Mu meluaskan harapku
maaf-Mu lebih utama dari amalku
Tuhanku, bahagian
aku ketika berjumpa dengan-Mu pada hari kautetapkan keputusan di antara
hamba-hamba-Mu
Tuhanku,
permohonan maafku kepada-Mu
adalah permohonan
seseorang yang sangat memerlukan penerimaan permohonannya Terimalah permohonan
maafku
Wahai yang paling pemurah untuk dimohonkan
oleh para pendosa
Tuhanku,
janganlah kautolakkan keperluanku
jangan
Kausia-siakan kedambaanku
jangan kau putuskan dari-Mu harapanku dan cita-citaku
Tuhanku, sekiranya Engkau ingin menjatuhkan aku, tentulah
Engkau tidak memberikan petunjuk kepadaku
sekiranya Engkau
ingin mempermalukanku,
tentulah Engkau
tidak menyelamatkan daku
Tuhanku, tak
pernah aku mengira Engkau akan menolak keperluan yang untuk
memperolehnya
dari sisi-Mu telah kuhabiskan seluruh umurku.
Tuhanku, bagi-Mu
segala sanjung dan puja, selama-lamanya,
sanjugan yang
kekal abadi, berlansung terus,
bertambah dan tak
pernah habis, sanjung-puja seperti yang Engkau cintai dan Engkau ridhai.
Tuhanku, jika Engkau
menuntutku karena kesalahanku,
aku akan menuntut-Mu
dengan maaf-Mu
jika Engkau
menuntutku dengan dosaku,
aku akan menuntut-Mu
dengan ampunan-Mu
jika Engkau
memasukkan aku ke dalam neraka,
aku akan memberitahukan
kepada para penghuninya bahwa aku mencintai-Mu
Tuhanku, jika
amalku kecil di samping ketaatanku padamu,
kedambaanku besar
di samping harapanku kepada-Mu
Tuhanku,
bagaimana mungkin aku kembali dari hadirat-Mu dengan tangan hampa yang
Kautolakkan,
padahal sangka baikku akan anugrah-Mu
pastilah mengembalikanku
dengan keselamatan dan rahmat-Mu yang Kaucurahkan.
اِلَهِى
وَقَدْ اَفْنَيْتُ عُمْرِي فِي شِرَّةِ السَّهْوِ عَنْكَ، وَاَبْلَيْتُ شَبَابِي فِي
سَكْرَةِ التَّبَاعُدِ مِنْكَ،
Ilâhî wa qad
afnaytu ‘umrî fî syirratis sahwi ‘anka, wa ablaytu syabâbî fî sakratit tabâ’udi
minka.
Tuhanku, sudah
aku habiskan umurku tengelam dalam kelalaian kepada-Mu;
telah aku
hancurkan kemudaanku dalam kemabukan keterasingan dari-Mu.
اِلَهِى
فَلَمْ اَسْتَيْقِظْ اَيَّامَ اغْتِرَارِي بِكَ وَرُكُونِي اِلَى سَبيلِ سَخَطِكَ
Ilâhî falam
astayqazhu ayyâmaghtirârî bika wa rukûnî ilâ sabîli sakhatika.
Tuhanku, maka aku
tidak bangun dari hari-hari ketertipuanku
dan
keterperosokanku pada jalan kemurkaan-Mu.
اِلَهِى
وَاَنَا عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ قَائِمٌ بَيْنَ يَدَيْكَ، مُتَوَسِّلٌ
بِكَرَمِكَ اِلَيْكَ
Ilâhî wa anâ ‘abduka wabnu ‘abdika
qâimun bayna yadayka, mutawassilun bikaramika ilayka.
Tuhanku, inilah
aku hamba-Mu anak hamba-Mu menghadap-Mu
bertawasul kepada-Mu
dengan kemurahan-Mu.
اِلَهِى
اَنَا عَبْدٌ اَتَنَصَّلُ اِلَيْكَ، مِمَّا كُنْتُ اُوَاجِهُكَ بِهِ مِنْ قِلَّةِ
اسْتِحْيَائِي مِنْ نَظَرِكَ، وَاَطْلُبُ الْعَفْوَ مِنْكَ اِذِ الْعَفْوُ نَعْتٌ
لِكَرَمِكَ
Ilâhî ana ‘abdun
atanashshalu ilayka, mimmâ kuntu uwâjihuka bihi min qillatistihyâî min
nazharika, wa athlubul ‘afwa minka idzil ‘afwu na’tun likaramika.
Tuhanku, akulah seorang
hamba yang meninggalkan segala keadaan duka ketika menghadap-Mu dengan
sedikitnya rasa maluku akan pandangan-Mu; aku mencari ampunan dari-Mu, karena
ampunan adalah sifat kemurahan-Mu.
اِلَهِى
لَمْ يَكُنْ لِي حَوْلٌ فَانْتَقِلَ بِهِ عَنْ مَعْصِيَتِكَ اِلاَّ فِي وَقْتٍ
اَيْقَظْتَنِي لِمَحَبَّتِكَ، وَكَمَا اَرَدْتَ اَنْ اَكُونَ كُنْتُ، فَشَكَرْتُكَ
بِاِدْخَالِي فِي كَرَمِكَ، وَلِتَطْهِيرِ قَلْبِي مِنْ اَوْسَاخِ الْغَفْلَةِ
عَنْكَ
Ilâhî lam yakunlî
hawlun fantaqila bihi ‘an ma’shiyatika illâ fî waqtin ayqazhtanî limahabbatika,
wa kamâ aradtu an akûna kuntu, fasyakartuka bi-idkhâlî fî karamika, wa
litathhîri qalbî min awsâkhil ghaflati ‘anka.
Tuhanku, aku
tidak punya kekuatan untuk meninggalkan maksiatku kepada-Mu kecuali pada waktu
Engkau bangunkan aku untuk mencintai-Mu. Dan sebagaimana Engkau inginkan aku
untuk menjadi aku seperti sekarang ini, maka aku bersyukur kepada-Mu.karena Engkau
telah memasukkan aku dalam anugrah-Mu dan karena Engkau telah membersihkan
hatiku dari noda kelalaian pada-Mu.
اِلَهِى
اُنْظُرْ اِلَيَّ نَظَرَ مَنْ نَادَيْتَهُ فَاَجَابَكَ، وَاْستَعْمَلْتَهُ
بِمَعونَتِكَ فَاَطَاعَكَ، يَا قَرِيبًا لاَ يَبْعُدُ عَنِ المُغْتَرِّ بِهِ، وَيَا
جَوَادًا لاَ يَبْخَلُ عَمَّنْ رَجَا ثَوَابَهُ
Ilâhî unzhur ilayya nazhara man nâdaytahu fa ajâbaka,
wasta’maltuhu bima’ûnatika fa athâ’aka, yâ qarîban lâ yab’udu ‘anil mughtarri
bhi, yâ jawâdan lâ yabkhalu ‘amman
raja tsawâbahu.
Tuhanku,
pandanglah daku
seperti Engkau
memandang orang yang Kau panggil dia
lalu dia
menjawab panggilan-Mu
yang Kau bimbing dia dengan bantuan-Mu lalu ia mantaati-Mu
Wahai Yang Dekat dan tidak menjauh dari orang yang kebingungan karenanya
Wahai Yang Pemurah
tidak bakhil kepada siapapun yang mengharapkan pahalanya
اِلَهِى
هَبْ لِي قَلْبًا يُدْنِيهِ مِنْكَ شَوْقُهُ، وَلِسَانًا يُرْفَعُ اِلَيْكَ
صِدْقُهُ، وَنَظَرًا يُقَرِّبُهُ مِنْكَ حَقُّهُ
Ilâhî hablî
qalban yudnîhi minka syawquhu, wa lisânan yurfa’u ilayka shidqihu, wa nazharan
yuqarribuhu mnka haqquhu.
Tuhanku, anugrahkan
kepadaku hati yang kerinduannya mendekatkannya kepada-Mu
dan lidah yang
ketulusannya mengankatnya kepada-Mu
dan padangan yang
kebenarannya mendekatkanya pada-Mu
اِلَهِى
إنَّ مَنْ تَعَرَّفَ بِكَ غَيْرُ مَجْهُولٍ، وَمَنْ لاَذَ بِكَ غَيْرُ مَخْذُولٍ،
وَمَنْ اَقْبَلْتَ عَلَيْهِ غَيْرُ مَمْلُولٍ
Ilâhî inna man
ta’arrafa bika ghayra majhûlin, wa man lâdza bika ghayra makhdzûl, wa man
aqlabta ‘alayhi ghayra mamlûl.
Tuhanku, sungguh
orang yang mengenal-Mu tidak akan diabaikan
yang berlindung
kepada-Mu tidak akan dilalaikan
dan orang yang
Kau hampiri tidak akan dibiarkan
اِلَهِى
اِنَّ مَن انْتَهَجَ بِكَ لَمُسْتَنِيرٌ، وَاِنَّ مَنِ اعْتَصَمَ بِكَ لَمُسْتَجِيرٌ،
وَقَدْ لُذْتُ بِكَ
Ilâhî inna
manintahaja bika lamustanîr, wa inna man’tashama bika lamutajîr, wa qad ludztu
bika.
Tuhanku,
sesungguhnya orang yang mengambil jalan-Mu
akan mendapat pencerahan
orang yang
berpegang kepada-Mu akan memperoleh perlindungan
Sungguh aku telah
berlindung kepada-Mu
يا
اِلَهِى فَلاَ تُخَيِّبْ ظَنّي مِنْ رَحْمَتِكَ، وَلاَ تَحْجُبْنِي عَنْ رَأفَتِكَ
Yâ Ilâhî falâ
tukhayyib zhannî min rahmatika, wa lâ tahjubnî ‘an rahmatika.
Duhai Tuhanku,
janganlah Kau sia-siakan
sangkaku akan
kasih sayang-Mu
jangan Kau halangi
aku dari santunan-Mu
اِلَهِى
اَقِمْنِي فِي اَهْلِ وِلاَيَتِكَ مَقَامَ مَنْ رَجَا الزِّيادَةَ مِنْ
مَحَبَّتِكَ
Ilâhî aqimnî fî
ahli wilâyatika maqâma man rajaz ziyâdata min mahabbatika.
Tuhanku, tempatkan daku di antara para kekasih-Mu
pada tempat orang
yang mengharapkan tambahan kecintaan-Mu
اِلَهِى
وَاَلْهِمْنِي وَلَهًا بِذِكْرِكَ اِلَى ذِكْرِكَ، وَهَمَّتِي فِي رَوْحِ نَجَاحِ
اَسْمَائِكَ وَمَحَلِّ قُدْسِكَ
Ilâhî wa alhimnî
bidzikrika ilâ dzikrika, wa hammanî fî rawhi najâhi asmâika wa mahalli qudsika.
Tuhanku, ilhamkan
kepadaku kerinduan
untuk berzikir kepada-Mu
setelah berzikir kepada-Mu
Ilhamkan kepadaku
keinginan untuk berada pada suka cita
kebahagiaan asma-Mu
dan tempat kesucian-Mu
اِلَهِى
بِكَ عَلَيْكَ إلاَّ اَلْحَقْتَنِي بِمَحَلِّ اَهْلِ طَاعَتِكَ، وَالْمَثْوَيَ
الصَّالِحِ مِنْ مَرْضَاتِكَ، فَاِنِّي لاَ اَقْدِرُ لِنَفْسِي دَفْعًا، وَلاَ
اَمْلِكُ لَهَا نَفْعًا
Ilâhî bika
‘alayka illâ alhaqtanî bimahalli ahli thâ’atika, wal matswash shâlihi min
mardhâika, fainnî lâ aqdiru linafsî daf’â, wa lâ amliku lahâ naf’â.
Tuhanku, karena-Mu
dan hanya dengan ketentuan-Mu
Engkau masukkan daku
pada tempat orang yang mentaati-Mu
dan tempat yang
baik dari keridhaan-Mu
karena aku tidak
mampu melindungi diriku
dan tidak sanggup
memberikan manfaat padanya
اِلَهِى
اَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيفُ الْمُذْنِبُ، وَمَمْلُوكُكَ الْمُنِيبُ، فَلاَ تَجْعَلْنِي
مِمَّنْ صَرَفْتَ عَنْهُ وَجْهَكَ، وَحَجَبَهُ سَهْوُهُ عَنْ عَفْوِكَ
Ilâhî ana
‘abdukadh dha’îful mudznib, wa mamlûkukal munîb, falâ taj’alnî mimman sharafta
‘anhu wajhaka, wa hajabuhu sahwuhu ‘an ‘afwika.
Tuhanku, akulah
hamba-Mu yang lemah penuh dosa
dan milik-Mu yang
penuh noda
janganlah Engkau
jadikan daku termasuk
orang yang Engkau
palingkan wajah-Mu daripadanya
dan yang
kelalaiannya telah menghalangi dari maaf-Mu
اِلَهِى
هَبْ لِي كَمَالَ اْلانْقِطَاعِ اِلَيْكَ، وَاَنِرْ اَبْصَارَ قُلُوبِنَا بِضِيَاءِ
نَظَرِهَا اِلَيْكَ، حَتَّى تَخْرِقَ اَبْصَارُ الْقُلُوبِ حُجُبَ النُّور،ِ
فَتَصِلَ اِلى مَعْدِنِ الْعَظَمَةِ، وَتَصِيرَ اَرْوَاحُنَا مُعَلَّقَةً بِعِزِّ
قُدْسِكَ
Ilâhî hablî kamâlal inqithâ’I
ilayka, wa anir abshâra qulûbinâ bidhiyâi zharihâ ilayka, hattâ takhriqa
abshârul qulûbi hujaban nûr, fatashila ilâ ma’danil ‘azhamah, wa tashîra
arwâhunâ mu’allaqatan bi’izzi qudsika.
Tuhanku,
anugrahkan kepadaku kesempurnaan kebergantungan kepada-Mu
terangilah
pandangan hati kami dengan cahaya penghilatan kepada-Mu
sehingga mata
hati kami menyobekkan tirai-tirai cahaya
dan mengantarkan
kami pada mahligai kebeseran-Mu
dan arwah kami
bergantung pada keagungan kesucian-Mu
اِلَهِى
وَاْجَعَلْنِي مِمَّنْ نَادَيْتَهُ فَاَجَابَكَ، وَلاَحَظْتَهُ فَصَعِقَ لِجَلاَلِكَ،
فَنَاجَيْتَهُ سِرّاً وَعَمِلَ لَكَ جَهْرًا
Ilâhî waj’alnî
mimman nâdaytahu fa ajâbaka, wa lâhazhtahu fasha’iqa lijalâlika, fanâjaytahu
sirran wa ‘amala laka jahran.
Tuhanku, jadikan daku orang yang Kau panggil dia dan dia
menjawab panggilan-Mu
yang Kau perhatikan
dia, sehingga ia bergetar karena kebesaran-Mu
Engkau sambut dia secara rahasia dan ia beramal karena-Mu
secara terbuka
اِلَهِى
لَمْ اُسَلِّطْ عَلَى حُسْنِ ظَنِّي قُنُوطَ اْلاِيَاسِ، وَلاَ انْقَطَعَ رَجَائِي
مِنْ جَمِيلِ كَرَمِكَ
Ilâhî lam
usallith ‘alâ husni zhannî qunûthal iyâs, wa lanqatha’a rajâî min jamîli
karamika.
Tuhanku, aku
tidak biarkan keputusasaan mengalahkan sangka baikku kepada-Mu
dan tidak berputus harapanku akan keindahan
kemurahan-Mu
اِلَهِى
اِنْ كَانَتِ الْخَطَايَا قَدْ اَسْقَطَتْنِي لَدَيْكَ، فَاصْفَحْ عَنِّي بِحُسْنِ
تَوَكُّلِي عَلَيْكَ
Ilâhî in kânatil
khathâyâ qad asqathatnî ladayka, fashfah ‘annî bihusni tawakkulî ‘alayka.
Tuhanku, jika
kesalahan telah menjatuhkan aku dari sisi-Mu
maka maafkanlah
daku dengan seluruh kepasrahanku kepada-Mu
اِلَهِى
اِنْ حَطَّتْنِي الذُّنُوبُ مِنْ مَكَارِمِ لُطْفِكَ، فَقَدْ نَبَّهَنِي الْيَقينُ
اِلَى كَرَمِ عَطْفِكَ
Ilâhî in
haththatnidz dzunûbu min makârimi luthfika, faqad nabbahanil yaqînu ilâ karami
‘athfika.
Tuhanku, jika
dosa-dosa melemparkan aku dari kemuliaan anugrah-Mu
keyakinan telah mengangkatku
kepada kemurahan kasih-Mu
اِلَهِى
اِنْ اَنَامَتْنِى الْغَفْلَةُ عَنِ اْلاِسْتِعْدَادِ لِلِقَائِكَ، فَقَدْ نَبَّهَنِي
الْمَعْرِفَةُ بِكَرَمِ آلاَئِكَ
Ilâhî in
anâmatnil ghaflata ‘anil isti’dâdi liliqâika, faqad nabbahanil ma’rifatu
bikarami âlâika.
Tuhanku, jika
kelalaian telah menidurkan daku
dari persiapan untuk menemui-Mu
telah mambangunkan aku
pengtahuan akan kemurahan anugrah-Mu
اِلَهِى
اِنْ دَعَانِي اِلَى النَّارِ عَظِيْمُ عِقَابِكَ، فَقَدْ دَعَانِي اِلَى
الْجَنَّةِ جَزِيلُ ثَوَابِكَ
Ilâhî in da’ânî ilan nâri ‘azhîmu ‘iqâbika, faqad da’ânî
ilal jannati jazîlu tsawâbika.
Tuhanku, jika besarnya hukuman-Mu telah memanggilku ke
neraka
limpahan karunia-Mu telah memanggilku ke surga
اِلَهِى
فَلَكَ اَسْأَلُ وَاِلَيْكَ اَبْتَهِلُ وَاَرْغَبُ، وَاَسْاَلُكَ اَنْ تُصَلِّيَ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَاَنْ تَجْعَلَنِي مِمَّنْ يُدِيمُ ذِكَرَكَ،
وَلاَ يَنْقُضُ عَهْدَكَ، وَلاَ يَغْفُلُ عَنْ شُكْرِكَ، وَلاَ يَسْتَخِفُّ
بِاَمْرِكَ
Ilâhî falaka
as-alu wa ilayka abtahilu wa arghabu, wa as-aluka an tushalliya ‘alâ Muhammadin
wa âli Muhammad, wa an taj’alanî mimman yudîmu dzikraka, wa lâ yanqudhu ‘ahdaka,
wa lâ yaghfulu ‘an syukrika, wa lâ yastakhiffu bamrika.
Tuhanku, kepada-Mu
aku bermohon, kepada-Mu aku berpasrah dan berserah diri
Aku bermohon
kepada-Mu agar Kau sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
Aku bermohon
kepadamu agar Kau jadikan aku
termasuk orang
yang selalu berzikir kepada-Mu, tidak melanggar perjanjian-Mu
tidak lalai dari
bersyukur pada-Mu, tidak menganggap enteng perintah-Mu
اِلَهِى
وَاَلْحِقْنِي بِنُورِ عِزِّكَ اْلاَبْهَجِ، فَاَكُونَ لَكَ عَارِفًا، وَعَنْ سِوَاكَ
مُنْحَرِفًا، وَمِنْكَ خَائِفًا مُرَاقِبًا، يَا ذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ،
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد رَسُولِهِ وَآلِهِ الطَّاهِرينَ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا
كَثِيرًا
Ilâhî wa alhiqnî
binûri ‘izzikal abhaj, wa akûna laka ‘ârifan, wa ‘an siwâka munharifâ, wa minka
khâifan murâqibâ, yâ Dzal jalâli wal ikrâm, wa shallallâhu ‘alâ Muhammadin
rasûlihi wa âlihith thâhirîna wa sallama taslîman katsîrâ.
Tuhanku,
gabungkan aku dengan cahaya keagungan-Mu yang cemerlang
sehingga aku menjadi orang yang mengenal-Mu dan berpaling
dari selain-Mu
serta takut dan
selalu merasa diawasi-Mu, wahai Pemilik keagumgan dan kebaikan.
Semoga Allah
menyampaikan shalawat kepada Muhammad rasul-Nya dan keluarganya yang suci dan
semoga Allah melimpahkan salam kepadanya sebanyak-banyaknya.
(Mafâtihul Jinân, bab2, bulan Sya’ban)
Yang berminat ini secara lengkap, berikut teks arab dan transliterasi Arab-Latin, silahkan download di sini
No comments:
Post a Comment